Senin, Mei 26, 2008

Congratulations for Andika

Congratulations!!!
For Andika who has promoted to the 2nd Level of MAGZ training stage.
on May 17, 2008 at Gunung Mas, Cisarua, West Java.

We hope that you can continue and contribute more to MAGZ.

Senin, Mei 19, 2008

RBSD (Reality-based Self-defense)

Dikutip dari SelfDefenseResource.com and Wikipedia.

"Reality-based" is defined as training and survival skills based on modern conflict situations that practitioners are likely to encounter in their environments (their "reality").

Reality-based self-defense eliminates the unnecessary from martial arts, such as tradition, ceremony, formality, and forms/kata. Techniques are not fancy or impractical such as spinning kicks, high kicks to the head, complicated joint locks. It does not take years of training to be proficient.

Reality-based self-defense is also not mixed martial arts (MMA), which is a sport with defined rules and controlled environments.

This system is based on a few simple techniques based on gross motor skills, practiced in a realistic environment with actors and props. Adrenal stress is introduced. The focus is on the few skills that you are most likely to use in a conflict.

Reality-based is now very popular, as more people learn the difference between martial arts and self-defense. The system for is for law enforcement, military, and civilians.

Components:
Some common aspects of reality-based self-defense are:
A· Realistic Scenario-Based Training. Scenarios include attackers shouting or threatening you, confined spaces, uneven terrain, objects and debris on the ground, clothing you normally would wear, weapon props, and adrenal stress.

B· 3 Stages of Conflict – Pre-Conflict, Conflict, Post-Conflict.
o Pre-conflict includes training, conflict cues, and indicators of danger.
o Conflict includes the confrontation and response to attack.
o Post-conflict includes escape, first aid, police contact, litigation, and learning from the experiences.

C· Graduated Response. Different levels of threat demand different levels of response. Do not use excessive force from a legal standpoint.

D· Techniques. Hybrid of techniques from martial arts and other fighting disciplines. They are instinct based and simple, and can include striking, blocks, takedowns and throws, ground fighting, defending against holds, knives, guns, multiple assailants, and terrorism.

Dibawah adalah contoh demo dari RBSD (Reality-based Self-defense) yang di ambil dari youtube; Training Scenario and Workout





Jumat, Mei 09, 2008

MAGZ Tactical Combat System (MTCS)

Apa itu MTCS?
MTSC bukan lah suatu bentuk aliran bela diri, melainkan suatu system training yang kompleks bertujuan melatih kemampuan seseorang dalam membela dirinya dalam keadaan yang sesungguhnya dan juga melatih mental, dan juga psikologis nya di waktu secepat mungkin dan akan selalu di ingat.

Untuk siapa trainng ini di tujukan?
MTCS di tujukan untuk melatih Laki-laki, dan Wanita untuk pertarungan jarak dekat/Close Combat dengan waktu singkat. MTSC training dapat di gunakan untuk seseorang yang bekerja di bidang Security, Bodyguard, Polisi dan Militer tetapi bisa juga untuk orang-orang sipil yang ingin berlatih pertarungan jarak dekat/Close Combat dengan waktu singkat dan akan selalu di ingat.

Bagaimana ini bisa terbentuk?
MTCS terbentuk dan muncul berasarkan hasil dari penelitian bertahun-tahun berlatih dan berlajar Ilmu Bela Diri baik dari bentuk teknik, pemahaman, teknik, fundamental dan juga Biomekanis dan juga hasil dari bekerja di berbagai bidang Security. Dikembangkan berdasarkan metode ilmiah melalui: Analisa, Meringkas dan Menyatukan beberapa bagian dari Ilmu Bela Diri yang terbaik, seperti; Karate, Ju-Jitsu, Judo, Thai Boxing (Muay Thai), Krav Maga dan Brazilian Ju-Jitsu.

Mengapa begitu banyak Ilmu Beladiri dan sistem dari training ini?
Banyak orang menanyakan Ilmu Beladiri apa yang paling hebat di dunia ini atau Ilmu Beladiri apa yang bisa direkomendasi untuk seseorang untuk dapat belajar beladiri. Karena jawaban itu akan terjawab subjective dan juga sulit untuk dijawab. Karena itu lah MTCS mengambil intisari dari Ilmu Beladiri yang terbaik dan membuat nya mudah untuk dapat dipelajari dengan waktu singkat dan akan selalu diingat. Walau ada Ilmu Beladiri yang menyangkut semua aspek pertarungan dari tangan kosong sampai menggunakan alat.
MTCS menggunakan berbagai Ilmu Beladiri yang mempunyai jawaban yang terbaik untuk menghadapi pertarungan sesungguhnya.
Seperti contoh, Karate dan Thai Boxing mempunyai teknik tangan kosong yang terbaik dan sudah terbukti selama berabad-abad.
Krav Maga, berkembang sangat baik dan mempunyai pendekatan training real situation terbaik untuk menghadapi situasi pertarungan jarak dekat/Close Combat.
Ju-Jitsu dan Judo, sangat bagus dan terbaik dalam hal kuncian, dan bantingan.
Brazilian Ju-Jitsu, mempunyai teknik pertarungan bawah yang sangat hebat.

Mengapa MTCS?
Setiap Ilmu Beladiri membutuhkan bertahun-tahun berlajar, training yang berat dan harus mencapai tingkatan tertentu untuk dapat melakukan Beladiri di situasi sesungguhnya dan juga tidak menjamin akan berhasil dalam menghadapi situasi sesungguhnya. Di karenakan metode dalam berlatih tidak dengan menggunakan pendekatan situasi yang sebenarnya. Sedangkan untuk menjadi Master harus membutuhkan waktu yang sangat lama. Pada saat ini kita hidup di zaman yang serba cepat dimana tidak mempunyai banyak waktu untuk berlama-lama. Karena itu lah MTCS menawarkan kesempatan untuk berlajar Beladiri dengan waktu singkat dan dapat di terapkan di pertarungan sesungguhnya.
Itu lah faktor keuntungan dari MTCS, yang dapat mencapai tujuan dalam waktu singkat.

Apa yang membuat MTCS berbeda dengan metode pelatihan beladiri yang lain?
- Metode Pelatihan
- Simple/Ringkas
- Semua aspek beladiri masuk/universal
- Pendekatan yang realistis, pertarungan dibuat sesunguh-sungguhnya.
- Menggunakan prinsip 3E; Economis (waktu, uang dan tenaga), Efisien (Mudah di pelajari,
tanpa bertele-tele) dan Effective (applikasi yang praktis untuk meningkatkan
kemampuan).

Apa yang di tawarkan MTCS?
MTCS menawarkan bebagai bentuk pelatihan dari;
1. Pertarungan tangan kosong
2. Knife Defense
3. Stick Defense
4. Pistol Defense
5. Tactical dan Stick Defense
6. Pertarungan bawah (Ground fight)
7. Stress and Adrenalin Training technique
8. Close Quarter Combat
9. Defense Tactic for Security Personnel
10. Pertarungan di ruang sempit.

"Si vis pacem para bellum"
If you want peace, prepare for war.

Kamis, Mei 01, 2008

HQ Security Training

Setelah berminggu-minggu pergi, berada di London, UK. Sekarang akhirnya bisa istirahat juga.
Kepergian saya kemarin lalu adalah demi menuntut ilmu dan juga tuntutan kerjaan walaupun saya sudah pernah training yang demikian di negeri tercinta ini tapi sangat lah berbeda bila dilihat dari ruang lingkup dan sudut padang yang saya dapat.

Hari pertama, dan kedua belajar teori dan juga role play menghadai situasi “Crisis”, "War Zone" dan juga situasi “Kidnapping & Hostages”.

Hari ketiga dan keempat, berlajar mengetahui, mengenal dan juga menggunakan Senjata Api dari berbagai jenis dari; Glock, Sig Sauer, Mini Uzi, MP4, sampai AK47. Waktu di Indonesia saya hanya belajar mengenal dan menggunakan pistol P-1 dan rifle SS-1.

Hari kelima, keenam dan ketujuh, dalam 9 jam penuh setiap harinya berlajar Self Defense dan Urban Tactical yang di fasilitasi oleh Tim International Krav Maga Federation, UK (IKMF), Self Defense Force. Yang di pimpin oleh Bapak Nick Maison (Director) dan Golan Levy (Krav Maga Global Instructor).

Mau nya sech foto-foto pas latihan tapi karena "Confidentiality" jadi urung saya untuk mengambil foto-fotonya.
Berlatih seperti biasa, self defense menghadapi senjata tajam, stick, gun, rifle, ground defense dan ditambah dengan berlatih self defense di dalam bis, pesawat dan juga ruang perkantoran.

Yang menarik buat saya adalah pada saat kita berlatih role play menghadapi situasi "Kidnapping & Hostages" dengan mengambil contoh latar belakang masalah di waktu penyanderaan di Beslan, Russia.
sulit di ungkapkan dengan kata-kata bagaiman rasanya, yang jelas, fear & stres adalah hal yang sudah pasti.

Training ini hanya lah suatu permulaan dari satu perjalanan panjang yang akan saya lalui di depan.
Tblisi, Ulan Bataar, Islamabad, Kabul, Somalia, dan Kolombia adalah salah satu tempat kerja yang akan pasti saya hadapi.
But that's fine as long as I can give my experienced, especially to my daughter and my team, MAGZ. To continue our fighting system development that we have been established.
For MAGZ, see you on the Mat!