Rabu, Maret 19, 2008

Beladiri dan Pertarungan (Jujitsu Way)

Penulis: Isan Aries Prasetya

Beladiri, berkembang pesat di seluruh dunia…berawal dari India ( kalaripayat ), Cina ( Kungfu ), Romawi ( Pangkaration ), Jepang ( Jujitsu )…dsb.
Kali ini saya hanya akan membahas sedikit mengenai Teknik Beladiri dari Jepang yaitu Jujitsu.
Jujitsu adalah sebuah teknik membela diri yang berasal dari nenek moyang bangsa jepang pada Zaman “ JOMON” (5000th SM), hingga zaman “YAYOI” (abad II-III M).
Pada saat itu teknik membeladiri sudah berkembang hingga pada teknik pukulan, bantingan, tendangan dan kuncian.
Teknik tersebut bukan hanya digunakan membela diri dari gangguan manusia, tetapi juga serangan binatang buas yang sangat sering terjadi pada masa itu.
Mengikuti perkembangan Zaman Militer tepatnya Zaman Kaisar Nara, masyarakat militer jepang mengembangkan teknik berkuda, panahan, dan gulat “SUMO”.
Ketiganya mendapat tempat yang terhormat dan religius. Pada saat itu gulat Sumo dilakukan dengan pakaian lengkap.
Pada masa “HEIHAN” (794-1184 M) ada dua kelompok yang bertikai (Genji dan Heike) yang menyebabkan mobilsisasi besar-besaran para pendekar militer “Yaroigumi” (bertarung menggunakan pakaian pelindung) dan “Katchu Gumiuchi” (Bertarung menggunakan baju Zirah atau logam).
Jujitsu Mulai berkembang pesat pada masa transisi “Asuchi ke Momoyama” (1573-1615 M). Diawali oleh aliran “Takeuchi Ryu” (1532 M) aliran ini sangat terkenal dengan teknik patahannya dan merupakan teknik pertarungan tertua yang telah ditata dengan baik.
Pada akhir abad ke-16 Jujitsu berkembang di tengah keadaan politik dan perang serta situasi yang penuh huru-hara. Sehingga Jujitsu berkembang menjadi teknik berperang yang mengasah fisik dan kepekaan bathin. Keadaan ini terus berlangsung hingga akhir Zaman “EDO”.
Pada abad ke 19 ada sekitar 60 aliran jujitsu, yang paling terkenal adalah “Kito Ryu dan Tenjin Shinyo Ryu” yang sangat khas ( spesialisasi ) teknik patahan, dan Kata.
Jujitsu yang berarti Teknik yang halus, pada awalnya teknik membanting, patahan, cekikan, pukulan dan tendangan ditujukan untuk menghancurkan lawan yang kemudian berubah menjadi teknik melumpuhkan.
Akan tetapi “Jujitsu Way” adalah sebuah makna dari beladiri yang membangun manusia baik jasmani dan rohani.
Jujitsu tidak hanya mempelajari teknik fisik saja, tetapi juga mengasah jiwa dan pikiran kita menjadi suatu keharmonisan. Karena dengan fisik yang kuat, kita tidak dapat mengontrol hasrat atau keinginan kita apakah membangun atau menghancurkan.
Dengan berbekal pikiran saja maka tindakan dan keinginan kita tidak akan terwujud secara sempurna.
Semua dapat terwujud apabila kita melakukan latihan dan meraih hasil terbaik dari latihan tersebut.
Maka dari itu melalui latihan fisik dan mental yang terarah, giat dan mendalam dapat dihasilkan keharmonisan antara jalan pikiran, tindakan dan kematangan jiwa yang akan menciptakan sifat Ksatria dalam diri manusia.



Isan Aries Prasetya

3 komentar:

Anonim mengatakan...

setahu saya yg paling tua memang Pankration ya mas. Coba deh buka link berikut :
http://en.wikipedia.org/wiki/Pankration

Anonim mengatakan...

Betul itu Mas Herry, jujitsu merupakan "pertarungan tertua di jepang", dan untuk Takeuchi Ryu Merupakan Teknik Pertarungan tertua di Jepang "yang sudah tertata dengan baik".
Makasih inputannya Mas, i really appreciated.

Anonim mengatakan...

salam kenal.......
bagus blognya mas.......